Minggu, 12 Agustus 2012

Asfiksia



Definisi :   keadaan dimana tubuh mengalami proses kekurangan oksigen atau tidak sama sekali sehingga menimbulkan kematian.


Pembagian asfiksia berdasarkan penyebabnya :

1.      Kekurangan oksigen (hipoksi-hipoksia/anoksi-anoksia dalam darah paru-paru)
a.       Kekurangan oksigen dalam udara bebas (atmosfer)
contoh : ada gas dalam cerobong asap, exposure to seur gas (pembakaran hutan)
b.      Secara mekanik : gangguan dalam saluran pernapasan (paru-paru)
1.   Smothering      : tertutupnya saluran napas pada hidung dan mulut
2.   Chocking         : terdapatnya benda dalam saluran pernapasan
3.   Drowning (tenggelam)
c.       Tekanan dari luar pada saluran pernapasan (strangulation)
1.   Manual stranglation (throttling/cekikan)
2.   Ligatur strangulation (jeratan)
3.   Hanging (gantung diri)
4.   Tekanan pada dada atau perut yang kuat
5.   Kegagalan saluran pernapasan primer : paralise pusat pernapasan dan elektrik

2.      Anemik hipoksia
Berkurangnya kemampuan membawa oksigen ke dalam darah
Contoh : keracunan CO (dimana HbCO > dari HbO2)

3.      Gangguan sirkulasi darah dalam pelepasan oksigen permenit (stagnan hipoksia)
Contoh : pasien dalam keadaan syok

4.      Kematian karena terganggunya proses oksidatif dalam jaringan sel (histotoksik-hipoksia/histotoksik-anoksia)
contoh : keracunan sianida

Perubahan patologi secara umum
Dengan berkurangnya oksigen/hipoksia secara cepat dan tiba-tiba maka akan terjadi hipoksia sel dalam jaringan tubuh, diikuti dengan kekurangan oksigen pada dinding kapiler, sehingga terjadi pecahnya kapiler atau terjadi pendarahan (ptechiae haemorhagik). Selain itu, juga terjadi dilatasi kapiler yang menyebabkan adanya stasis darah pada kapiler venous atau pembuluh darah lainnya, terjadilah kongestif (bendungan darah). Dari uraian diatas maka secara umum asfiksia akan didapati :
  1. Ptechiae haemoraghik : pada konjungtiva bulbi, pleura.
  2. Dilatasi pembuluh darah
  3. Kongesti/bendungan darah akibat dilatasi pembuluh darah kapiler (paru, limphe, hati, ginjal)
  4. Transudat plasma ke dalam jaringan karena meningkatnya permeabilitas kapiler, diikuti dengan peningkatan pada saluran limfe selama pembuluh limfe memenuhi pembuluh darah yang berdilatasi maka tidak terjadi transudat. Jika tidak terpenuhi akan terjadi transudat /edema, terutama edema paru
  1. Post mortem fluidity (pengenceran)
apabila pemeriksaan jenazah segera, maka darah akan mengalami   pengenceran dan darah yang keluar dari jantung mengalami pembekuan. Pengenceran ini disebabkan oleh factor fibrinolisin 90 % yang akan aktif bila ada thrombus. Dengan alasan ini fibrinolisis terjadi jika proses pembekuan
  1. Terjadi dilatasi jantung
salah satu karakteristik asfiksia adalah dilatasi jantung, salah satunya adalah secondary muscular flaccidity
  1. Perubahan biokimia (Swan dan Brucer)
menurut Brucer : pH (keasaman), konsentrasi CO2, konsentrasi oksigen bila diukur akan terdapat perbedaan sesuai dengan penyebab asfiksia.
8.   Cyanosis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar