Minggu, 12 Agustus 2012

Anemia of Chronic Disease



Anemia pada penyakit kronis merupakan anemia akibat respon imun atau inflamasi seperti pada pasien dengan infeksi, keganasan, atau penyakit autoimun, yang ditandai dengan hipoferremia, sedangkan simpanan besi normal atau meningkat.
Pada anemia pada penyakit kronis terjadi peningkatan produksi sitokin dan sel sistem retikuloendotelial menginduksi perubahan homeostasis besi, proliferasi sel progenitor eritroid, produksi eritropoetin dan masa hidup eritrosit. Selain itu, terdapat hepcidin, yaitu hormon yang meregulasi besi dan mediator imunitas bawaan (innate immunity) yang juga berperan penting dalam terjadinya anemia pada penyakit kronis.
Dalam menegakkan diagnosis anemia pada penyakit kronis perlu diketahui adanya penyakit yang mendasari. Anemia pada penyakit kronis biasanya asimtomatik karena biasanya berupa anemia ringan sampai sedang sehingga yang ditemukan hanya gejala penyakit yang mendasarinya. Oleh sebab itu, diagnosis anemia pada penyakit kronis ditegakkan dari pemeriksaan laboratorium status besi.
Terapi utama pada anemia penyakit kronis adalah mengobati penyakit yang mendasarinya. Beberapa pilihan terapi dalam mengobati anemia ini yaitu transfusi darah yang diberikan hanya pada keadaan anemia berat (kadar hemoglobin < 8 g/dl); preparat besi pada anemia pada penyakit kronis yang disertai defisiensi besi absolut atau defisiensi besi fungsional yang tidak responsif terhadap pemberian agen eritropoetik; dan eritropoetin yang menstimulasi pengambilan besi dan biosintesis heme di sel progenitor eritroid.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar