Definisi
Toksikologi adalah : ilmu yang mempelajari toksin mulai dari sifat
fisis dan kimia, cara masuk, mekanisme kerja, gejala-gejala dan tanda-tanda
yang ditimbulkannya pada korban hidup atau meninggal dunia, mendeteksi serta
antidotumnya.
Toksin adalah zat kimia yang dalam dosis kecil pun di dalam tubuh
sudah menimbulkan gangguan biokimia dan gangguan faal.
Toksin menurut UU atau hukum adalah zat yang dapat membuat seseorang
menjadi lemah, tidak bisa bekerja atau sampai dapat menimbulkan kematian.
Toksin dibedakan dengan :
- Allergen : suatu zat yang bersifat alergi terhadap seseorang, artinya bersifat individual (tidak untuk semua orang)
- Obat yaitu zat kimia yang digunakan untuk tujuan menyembuhkan seseorang dengan dosis yang tepat (therapeutic dose) dan obat dapat menjadi toxin jika over dosis atau lethal dose
- Drug abuse adalah penggunaan obat yang bertujuan bukan untuk terapi/ pengobatan melainkan untuk efek lain, mungkin maksudnya dapat diberikan pada orang sehat dengan tujuan tertentu dalam dosis tertentu, mencapai suatu kesenangan atau kenikmatan sesaat yang akhirnya nanti akan berbahaya bagi pemakai obat tersebut (narkotik, ganja dsb)
Pembagian Toksikologi
Toksikologi sendiri dibagi menjadi 3 cabang yaitu :
1.
clinical toxicology : ilmu yang
mempelajari toksin yang digunakan dokter dalam bidang klinik untuk pengobatan.
Hal ini dilakukan oleh para dokter di RS maupun di Puskesmas.
2.
environment toxicology : ilmu
yang mempelajari toksin yang berhubungan dengan lingkungan hidup, misalnya kadar
mercuri, arsen di sungai tercemar yang melebihi NAB (Nilai Ambang Batas)
3.
forensic toxicology : ilmu yang
mempelajari toksin yang berhubungan dengan kasus kriminal, dimana dalam hal ini
penekanannya pada mendeteksi toksin yang terdapat pada korban yang diduga kasus
kriminal tersebut.
Forensic toksikologi walaupun lebih banyak penekanannya
untuk mendeteksi toksin pada korban tetapi dokter yang menangani kasus (dalam
hal ini dokter forensik) harus juga dituntut untuk mengetahui secara sempurna
toksikologi seperti yang diuraikn diatas (sifat fisis, kimia, mekanisme kerja,
cara masuk, dll).
Pembagian toksin :
1.
berdasarkan sifat kimia
pembagian ini sangat rumit dan
sulit untuk dipelajari apalagi dihapal, misalnya : asam pekat, basa pekat, logam berat, gas, dll
2. berdasarkan
cara kerja
a. lokal
-
zat
korosif : lisol, asam kuat dan basa kuat
-
iritan
: HgCl2, arsen
-
zat
anestetik : cocain
b. general
-
barbiturat
-
narkotik
-
dll
c. setempat dan umum
-
asam
oksalat
-
asam
karbol
-
garam
Pb
3. berdasarkan
sumber dan tempat dimana racun didapat :
a. racun yang terdapat dalam rumah tangga :
desinfektan, detergen, insektisida
b. racun yang terdapat di lapangan pertanian
atau perkebunan : insektisida, herbisida dan lain lain
c. racun yang terdapat di dunia kedokteran
atau pengobatan : hipnotik, sedativa, obat penenang, anti depresan dan
antibiotika
d. racun yang banyak dipakai di laboratorium
atau industri : asam-asam dan basa kuat, logam berat dan lain-lain
e. racun yang terdapat di alam bebas : opium,
ganja, racun singkong (sianida) dan racun-racun pada jamur serta binatang
4. Berdasarkan cara masuk :
1. melalui mulut ( per-oral, ingesti )
2. melalui saluran pernapasan (inhalasi)
3. melalui suntikan (parenteral, injeksi)
4. melalui kulit yang sehat / intact atau
kulit yang sakit
5. melalui dubur atau vagina (per-rektal atau
per-vaginal)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA RACUN
Berat ringannya akibat yang dihasilkan oleh racun
yang masuk kedalam tubuh seseorang banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor
sebagai berikut :
A. Cara pemberian
Berdasarkan cara pemberian, maka pada umumnya
racun yang akan paling cepat bekerja pada tubuh, jika masuk secara inhalasi,
lalu secara injeksi (i.v, i.m, dan s.c), ingesti, absorbsi melalui mukosa dan
yang paling lambat melalui kulit yang sehat.
B. Keadaan tubuh
- anak
atau dewasa
- kesehatan
- kebiasaan
/ habit
- hipersensitif
C. Toksinnya sendiri
- dosis /
konsentrasi
- bentuk
dan kombinasi fisik
- addisi
dan sinergisme
- susunan
kimia
- antagonisme
Kita mencurigai suatu kasus kematian karena racun
bila :
1. korban mati mendadak 1 orang atau lebih
bersamaan atau tak beberapa lama kemudian
2. korban mati setelah makan atau minum tak
lama kemudian
3. pada pemeriksaan ditemukan tanda-tanda
khas meninggal oleh karena suatu racun
4. kita tak tahu sama sekali sebab
kematiannya
5. ditemukannya racun pada tempat kejadian
sehingga memerlukan kecurigaan
Diferensial diagnosa dari kematian mendadak
kecurigaan racun adalah kematian mendadak oleh penyakit natural sudden death
Jika kita tak tahu pasti apa penyebabnya,
sedangkan korban sudah harus dikuburkan maka ”Curry” menganjurkan untuk
mengambil organ untuk pemeriksaan.
Adapun tujuannya :
1. supaya kita dapat bekerja tenang dan
banyak waktu
2. agar tidak kehilangan materi pemeriksaan
3. menganjurkan untuk mengambil organ atau
darah lebih banyak untuk diperiksa, bisa bertahan lama (agar dapat bahan
walaupun mayat sudah dikubur)
pengambilan bahan-bahan menurut ”Curry” :
1. isi lambung (muntahan), lambung
2. usus halus 60 cm
3. usus besar 60 cm
4. ginjal 1 buah
Pengawet alkohol 96 %
5. limfa
6. hati 1 lobus
7. paru 1 lobus
8. otak
9. urine dengan pengawetan benzoat 2 %
10. darah 20 cc- 30 cc pengawet dengan NaFl 1
%
11. kontrol berisi alkohol 96 %
dipisahkan masing-masing jaringan. Hal ini untuk menentukan sampai dimana
toksin itu masuk, juga untuk menentukan sudah berapa lama toksin itu masuk
peroral.
Syarat-syarat pengiriman sampel/jaringan untuk
pemeriksaan toksikologi kehakiman adalah sebagai berikut :
I. wadah berdinding gelas diusahakan bermulut
lebar
II.
masing-masing stoples berisi
satu jaringan atau organ
-
otak
-
lambung
-
usus halus 60 cm diberi pengawet alkohol
96 %
- usus besar 60 cm
- ginjal 1 buah
- limfa
- hati 1 lobus diberi pengawet
alkohol 96 %
- paru 1 lobus
Satu stoples diberi alkohol 96
% sebagai kontrol.
-
darah
: pengawet NaFl 1 %
-
urine
: pengawet Na benzoat
III.
diberi label dan bersegel
IV. dibuat berita acara penyegelan pada barang
bukti bersama polisi dengan ditandatangani polisi yang bertugas dan dokter.
Pada kasus-kasus oleh karena makanan atau minuman,
bahan tersebut diambil untuk mengetahui racun apa yang ada disana lalu di test
di laboratorium. Jika dengan
laboratorium tidak juga diketahui, maka semua test yang ada di laboratorium
dicoba. Tidak diketahui juga maka dicoba pada binatang. Jika hewan tersebut mati
berarti ada sesuatu pada makanan tersebut. Cara ini yang paling terutama di daerah-daerah.
Jika kita juga tidak tahu apa-apa dan secara
patologi anatomi tidak mencurigakan maka tanyakan pada yang lain atau dikirim
ke laboratorium untuk diperiksa.
Cara mendeteksi suatu toksin :
1. Test kimia : melihat perubahan warna, PH
endapan
2. Thin Layer Chromatografi
3. Gas Chromatograpi (paling bagus)
4. Spektrofotometri
5. Test imunologi
6. Test binatang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar